ARTIKEL TENTANG ARSITEKTUR
Kata “arsitektur” dapat berarti:
- Sebuah istilah umum untuk menggambarkan bangunan dan struktur fisik lainnya.
- Seni dan ilmu merancang bangunan dan beberapa struktur nonbangunan.
- Desain, gaya, dan metode konstruksi bangunan dan struktur fisik lainnya.
- Praktek yang dilakukan arsitek, dimana arsitektur berarti menawarkan jasa profesional yang ada hubungannya dengan desain dan konstruksi bangunan. Atau mendesain sebuah lingkungan.
- Kegiatan arsitek. Baik dari tingkat makro (desain perkotaan, arsitektur lansekap) maupun tingkat mikro (desain konstruksi dan furnitur).
Arsitektur harus dilakukan dengan perencanaan, perancangan, dan pembangunan bentuk, ruang, dan suasana serta mempertimbangkan fungsional, teknis, dampak sosial, lingkungan, dan estetika. Hal ini membutuhkan kreativitas dan koordinasi antara bahan, cahaya, bayangan, dan teknologi. Arsitek juga harus mempertimbangkan jadwal pembangunan, estimasi biaya, dan koordinasi saat pembangunan. Hasilnya dapat berupa gambar, cetak biru (blue print), spesifikasi teknis, dan rencana.
Kata “arsitektur” juga telah digunakan untuk menggambarkan sistem lain terutama pada bidang teknologi informasi.
1. Teori Arsitektur
1.1. Sejarah Awal Arsitektur
Karya tulis pertama yang menyangkut masalah arsitektur berjudul De architectura yang ditulis oleh arsitek Romawi Vitruvius pada awal abad ke-1 masehi. Menurut Vitruvius, sebuah bangunan yang baik harus memenuhi tiga prinsip yaitu Firmitas, utilitas, venustas. Yang berarti “ketegasan, komoditas, menyenangkan”. Jika diartikan, maka berarti:
- Ketahanan. Bangunan harus berdiri kokoh dan tetap dalam kondisi baik.
- Utilitas. Bangunan itu harus sesuai dengan fungsinya.
- Kecantikan. Bangunan harus estetis dan menyenangkan.
Menurut Vitruvius, setiap arsitek harus berusaha untuk memenuhi masing-masing tiga atribut sebaik-baiknya. Leone Battista Alberti, yang menguraikan ide-ide Vitruvius dalam risalahnya yang berjudul De Re Aedificatoria, melihat keindahan terutama dari segi proporsi, meskipun ornamen juga turut berperan. Bagi Alberti, aturan proporsi ibaratkan mengatur sosok manusia ideal dengan rasio ideal.
1.2. Konsep Arsitektur Modern
Gagasan bahwa pertimbangan strukturan dan estetika harus sepenuhnya tunduk pada fungsi bertemu dengan popularitas dan skeptisisme, memiliki kesamaan dengan konsep “utilitas” pada gagasan Vitruvius. Utilitas meliputi semua kriteria penggunaan, persepsi, dan kenikmatan dari sebuah bangunan. Tidak hanya secara praktis, tetap juga secara estetika, psikologis, dan budaya.
Filosofi yang telah mempengaruhi arsitek modern dan pendekatan mereka dengan desain bangunan adalah rasionalisme, empirisme, strukturalisme, pascastrukturalisme, dan fenomenologi.
Pendorong pertumbuhan arsitektur modern adalah pendidikan formal yang mengajarkan dan mendorong pemikiran modern; banyaknya jenis-jenis bangunan baru yang sangat dibutuhkan di masa kini seperti pabrik, kantor, dll; bahan-bahan yang semakin beragam dan mudah dalam penanganannya; sering ada promosi tentang arsitektur modern; dan perencanaan suatu bangunan yang didasari oleh kebutuhan.
Untuk memenuhi etika bangunan, maka bangunan harus dibangun dengan cara yang ramah lingkungan dalam hal produksi bahannya. Karena bangunan memang sangat berdampak pada lingkungan di sekitarnya.
2. Sejarah Perkembangan Arsitektur
Bangunan pertama adalah evolusi dari dinamika antara kebutuhan (tempat berlindung, keamanan, tempat ibadah, dll) dan sarana (tersedia bahan bangunan dan keterampilan pekerja). Dulunya arsitektur adalah karya seni yang paling dihormati.
Dalam banyak peradaban kuno seperti Mesir dan Mesopotamia, arsitektur dijadikan simbol kekuatan penguasa. Arsitektur dari peradaban klasik seperti Yunani dan Romawi berevolusi dari cita-cita masyarakat.
Arsitektur dari Asia memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Arsitektur Buddha, menunjukkan keragaman. Arsitektur candi Hindu, mengungkapkan makrokosmos dan mikrokosmos. Arsitektur Islam menggabungkan arsitektur dari Timur Tengah kuno dan Byzantium tetapi tetap sesuai dengan kebutuhan keagamaan dan sosial masyarakat. Di banyak negara-negara di Asia, agama menyebabkan desain arsitektur dirancang khusus untuk meningkatkan pemandangan alam.
Di Eropa pada abad pertengahan, terdapat perkumpulan pengrajin yang bertujuan untuk mengatur perdagangan mereka. Bangunan-bangunan dengan seni tinggi biasanya berupa biara dan katedral. Gaya arsitektur di Eropa kebanyakan menggunakan gaya Romawi dan Gothic.
Dengan pengetahuan, manusia dapat menciptakan aneka bahan-bahan dan teknologi baru. Arsitek mulai fokus pada aspek estetika dan humanis walaupun dengan mengorbankan aspek teknis desain bangunan. Revolusi industri membuka pintu untuk produksi massal.
Sejak tahun 1980-an, bangunan mulai semakin kompleks. Hal ini menyebabkan bidang arsitektur menjadi disiplin tersendiri dan memiliki spesialisasi terhadap proyek tertentu. Proses persiapan desain setiap bangunan besar menjadi semakin rumit dan membutuhkan studi tentang daya tahan, keberlanjutan, kualitas, uang, dan hukum setempat.
3. Teknik Arsitektur
Dalam Teknik Arsitektur, ada beberapa bidang keahlian yang ditawarkan. Bidang keahlian tersebut antara lain adalah :
- Sains dan Teknologi Bangunan
- Perancangan Arsitektur berbasis komputer
- Lingkungan kota dan pemukiman
- Analis Kritik dan Sejarah Arsitektur
Banyak perguruan tinggi yang terdapat teknik arsitektur. Lulusan teknik arsitektur dapat bekerja di berbagai bidang seperti instansi pemerintah (Dinas Pekerjaan Umum, Badan Perencanaan Daerah, dsb), konsultan arsitektur, pendidikan, penelitian, dan kontraktor.
4. Mengenal arsitektur Futuristik
Arsitektur Futuristik muncul pada awal abad ke 20 di Italia. Gaya arsitektur ini sendiri sebenarnya merupakan bagian dari Futurism, yaitu suatu gerakan seni yang ditemukan oleh seorang penyair bernama Filippo Tommaso Marinetti pada 1909. Gerakan ini tidak hanya menarik penyair, musisi, dan seniman seperti Umberto Boccioni atau Giacomo Bela, tetapi juga menarik sejumlah arsitek.
Futuristik mempunyai arti mengarah atau menuju ke masa depan. Futuristik pada bangunan menggambarkan bahwa perencanaan dan pembangunannya tidak berdasarkan oleh sesuatu yang terkait dengan masa lalu, akan tetapi mencoba untuk menggambarkan masa depan. Bangunan harus dapat mengikuti dan menampung tuntutan kegiatan yang pasti selalu berkembang.
Arsitektur Futuristik memanfaatkan kemajuan di era teknologi dengan menggunakan bahan-bahan baru seperti baja, kaca, dan alumunium. Less is more, sederhana merupakan nilai tambah terhadap arsitektur sedangkan penambahan ornamen dianggap sebagai suatu hal yang tidak efisien. Nihilism, penekanan perancangan kepada space atau ruang, maka desain menjadi polos, simple, dengan pemakaian kaca lebar. Jenis bahan material yang digunakan diekspos secara polos dan ditampilkan apa adanya.
Dalam arsitektur Futuristik, konsep desain tidak bergantung pada aturan tertentu dan cenderung bebas mengambil bentuk apapun selagi masih dalam konsep masa depan. Bentuk yang dihasilkan cenderung mengejutkan, tidak biasa, dan bahkan sering dianggap aneh. Sama halnya dengan bentuk bangunan zaman sekarang yang mungkin dianggap aneh oleh orang di masa lalu.
Burj Khalifa. Seperti yang sudah kita semua tahu, Burj Khalifa saat ini merupakan gedung tertinggi di dunia. Gedung ini didesain oleh grup arsitek Skidmore, Owings dan Merrill, yang juga merancang gedung One World Trade Center yang baru.
Desain gedung ini menyerupai bunga lili dari jenis Hymenocallis. Tiga elemen menara bertemu di pusat bangunan dengan puncak menara yang runcing. Burj Khalifa memiliki bentuk Y yang memiliki dua fungsi. Pertama, memberikan keseimbangan untuk pondasi gedung. Kedua, memaksimalkan pemandangan Teluk Arab.
Gardens by the Bay. Pada tahun 2012, Bay South Garden dibuat sebagai konservatori iklim terbesar di dunia yang membutuhkan anggaran sebesar 510juta dolar. Konservatorium ini berbentuk dua kubah besar yang menjadi bagian pertama dari proyek Gardens by the Bay.
Taman ini dinobatkan sebagai Best Building of the Year pada tahun 2013 dalam World Architectural Festival. Bangunan ini menggabungkan elemen natural dengan hutan asli untuk membuat hutan kota masa depan. Keseluruhan proyek dibangun di atas tanah reklamasi dan menjadi landmark negara Singapura akibat kurangnya pemandangan alam di negara tersebut.
Iklim di dalam kubah tersebut diatur dengan pengendali komputer yang telah terintegrasi dengan material bangunan. Kaca dan baja yang digunakan dalam konservatorium ini menciptakan iklim Mediterania dan hutan hujan ke wilayah Singapura yang tropis.
Bandara Internasional Beijing. Bandara yang memiliki bentuk seperti kapal perang induk ini selesai pada tahun 2008, sebagai pintu gerbang kota Beijing untuk Olimpiade ke 29. Terminal 3 dari bandara internasional Beijing merupakan bandara terbesar dan paling maju di dunia. Pada tahap perencanaan, terminal ini dirancang untuk menampung 50 juta penumpang pada tahun 2020.
Bangunan ini memiliki luas hingga lebih dari 1,3juta meter persegi dan memakan waktu hanya 4 tahun dari tahap desain hingga selesai. Desain bangunan dibuat dengan mengoptimalkan material dari dalam negeri yang tersedia untuk meminimalisasi biaya pembangunan.
Komentar
Posting Komentar